PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK HIDROGRAF BANJIR (Studi Kasus DAS Dengkeng dan DAS Jlantah Bagian Hulu Bengawan Solo Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah)

0210078401, Yulyana Aurdin PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK HIDROGRAF BANJIR (Studi Kasus DAS Dengkeng dan DAS Jlantah Bagian Hulu Bengawan Solo Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah). PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP KARAKTERISTIK HIDROGRAF BANJIR (Studi Kasus DAS Dengkeng dan DAS Jlantah Bagian Hulu Bengawan Solo Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah), III (1). pp. 1-13.

[img]
Preview
Text
Jurnal Penelitian Yulyana Aurdin 0210078401.pdf

Download (489kB) | Preview

Abstract

Banjir yang terjadi di Bengawan Solo Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 26 Desember 2007 menimbulkan kerugian yang menyebabkan puluhan ribu orang menderita karena tergenangnya rumah-rumah penduduk setempat. Pada kejadian banjir tersebut, muncul isu yang mengindikasikan bahwa penyebab banjir tersebut dikarenakan akibat dari perubahan respon DAS terhadap hujan akibat perubahan tataguna lahan. Perubahan bentuk hidrograf dan perubahan besaran debit puncak dapat diinterpretasikan sebagai bentuk dari konsekuensi perubahan tata guna lahan, oleh karena itu diperlukan suatu analisis hidrologi untuk mengetahui perubahan debit puncak akibat dari perubahan tata guna lahan. Pada penelitian ini dilakukan analisis hidrologi terhadap DAS Dengkeng dan DAS Jlantah yang merupakan DAS kritis. Metode analisis hidrologi yang digunakan yaitu menghitung hidograf satuan terukur (observed) dengan metode Collins dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran, menghitung hujan efektif dengan metode Soil Conservation Service-Curve Number (SCS-CN) dan menghitung banjir rancangan dengan kala ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun dengan metode analisis frekuensi. Hitungan banjir rancangan dilakukan pada beberapa kondisi tataguna lahan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CN sebagai variabel penentu fungsi lahan di DAS Dengkeng dan DAS Jlantah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2009 tidak mengalami perubahan membaik yang signifikan. Untuk itu dilakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang kritis serta pengembangan fungsi Daerah Aliran Sungai ditingkatkan secara optimal untuk masa yang akan datang dengan cara melakukan upaya pengendalian tataguna lahan. Hasilnya upaya rehabilitasi hutan dan lahan sesuai rencana dari BPDAS Solo ini mampu mempengaruhi perubahan nilai CN dan juga mempengaruhi faktor losses dan hujan efektif dalam pengalihragaman hujan-aliran. Ini ditandai dengan terjadinya penurunan debit puncak banjir pada tahun 2025 sebesar 18% sampai dengan 66%. Kata kunci : banjir, tataguna lahan, curve number.

Item Type: Article
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Depositing User: 0210078401 Yulyana Aurdin
Date Deposited: 08 Apr 2016 07:08
Last Modified: 08 Apr 2016 07:08
URI: http://eprints.uigm.ac.id/id/eprint/13

Actions (login required)

View Item View Item